Bermula di tahun 1999, keinginan Ibu Tjang Dju Kui yang ingin mencicipi kue sus yang enak, tetapi tidak dapat menemukan-nya di tanjung balai, kota kecil dengan jarak 5 jam dari Medan. 

Beliau mulai belajar dengan family yang memang berjualan kue dengan resep dasar yang ada. Dari sana beliau mencoba membuat sendiri kue sus versi beliau. Banyak gagal di awal percobaannya, dibuang, dan kadang jadi makanan anak-anaknya. Setelah ribuan kali proses percobaan, modifikasi dan menyempurnakan resep dan bahan-bahannya. Sembari itu, beliau juga mulai mencoba menjajakan kuenya di salon, teman-teman, dan toko sekitarnya.

Mulai dari titik inilah, resep beliau ini mulai diterima banyak orang. Orderan pun berdatangan, mulai dari acara kantor, acara ulang tahun, dan acara-acara lain di tanjung balai, semuanya mulai memesan kue sus beliau. Banyak juga yang menjadikan kue sus beliau sebagai oleh oleh untuk kerabat di luar kota. 

Beliau hidup dengan situasi ekonomi yang pas-pasan dengan 5 anak dan suami yang bekerja sebagai nelayan. Berbagai kerjaan pernah dilakoni oleh beliau. Pengalaman lebih dari 23 tahun dalam membuat kue sus ini menjadikan kue sus ini THE BEST LEGACY dari hidup beliau.

Nama Kui Sus secara sederhana diberikan oleh pelanggan-nya. Simple-nya dari nama beliau, dimana pelanggan-nya merekomendasi ke orang-orang menggunakan nama beliau “Pesan Kui kui e sus saja” (dalam hokkien) yang artinya dalam bahasa “Pesan sus-nya Kui kui saja”.